• Struktur Halaman

  • Yang Mampir

    • 529.450 pengunjung
  • Tulisan Dalam Blog Ini…

INTI ATOM

Untuk mendownload file ini, klik menu di kanan bawah >>> Download a Copy

Ada 6 Keuntungan Belanja Online

Belanja Online Lebih Menguntungkan! Berikut 6 Keuntungannya? Belanja online sekarang makin menjadi bagian dari gaya hidup. Meskipun berbelanja ke toko biasa, entah itu di mal atau di pasar tradisional, sering kali menjadi sarana untuk berekreasi, toko online juga menyediakan pengalaman belanja yang unik. Karakter dari toko online tersebut juga sangat bermanfaat dan lebih menguntungkan daripada berbelanja dengan cara biasa. Enggak percaya? Simak beberapa buktinya di sini.

1. Menghemat waktu dan biaya. Menghemat biaya dalam arti mengurangi ongkos naik taksi, ongkos bensin, atau ongkos parkir ketika Anda berangkat ke mal. Belanja online juga mengurangi biaya jajan karena saat ke mal, Anda tentu juga tergoda untuk berhenti ngopi-ngopi. Belanja cara ini juga menghemat waktu karena Anda tak perlu berkeliling dari toko yang satu ke toko yang lain untuk membandingkan harga dan modelnya. Dengan berbelanja online, Anda tinggal memainkan mouse untuk berpindah toko. Bahkan, Anda bisa melakukannya sambil tiduran.

2. Toko “online” selalu memperbaiki diri. Mereka dapat menerima masukan langsung dari pembelinya. Apa yang kurang dapat diperbaiki, dan apa yang menjadi kelebihan dapat terus ditingkatkan. Tidak demikian dengan toko biasa. Anda tak bisa komplain ke pemilik toko karena pemiliknya biasanya tak ada di tempat. Jika antrean di kasir terlalu panjang, mungkin Anda menyerah. Toko yang normal juga tak akan tahu siapa saja yang memasuki tokonya, dan mengapa Anda membatalkan belanja Anda di tokonya. Melalui web analytic, online store bisa mengetahui kebiasaan pelanggannya dan mengoptimalkan layanannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Toko biasa tak menyediakan layanan “search box”. Alangkah enaknya bila kita bisa masuk ke toko dan memasukkan informasi ke komputer untuk melihat apakah benda yang Anda cari masih tersedia. Sudah repot bertanya pada petugas penjual, ternyata product knowledge-nya parah dan cenderung ngawur. Kesal, kan? Hal ini tidak terjadi dalam layanan toko online. Setiap barang biasanya juga dibedakan dalam kategori masing-masing sehingga memudahkan pencarian. Mereka juga akan selalu merespons komentar Anda di message boards atau e-mail.

4. Di toko biasa, para pembeli tidak saling berinteraksi. Dengan demikian, mereka tak terbiasa saling memberikan informasi mengenai barang yang dibeli. Di toko online, Anda bisa membaca testimoni dari para pelanggan yang merasa puas dengan barang atau layanan yang diberikan. Anda juga mengetahui apa saja kekurangan toko ini dari pelanggan tersebut. Toko tentu tak akan membiarkan komentar negatif ini memengaruhi keinginan calon pembeli lain untuk berbelanja, bukan? Karena itu, mereka selalu berusaha memperbaiki layanan.

5. Toko biasa tak menyediakan rekomendasi. Kalaupun staf penjualnya memberi rekomendasi, sering kali hal itu tak sesuai keinginan atau selera Anda. Toko online seperti Amazon, misalnya, juga memberikan rekomendasi mengenai barang-barang lain yang mungkin ada kaitannya dengan barang yang Anda cari. Jadi seandainya barang yang Anda cari tak tersedia, Anda bisa mendapatkan alternatif lain.

6. Tak perlu menerima gangguan lain. Di toko biasa, kadang Anda harus berdesakan, berebut barang dengan orang lain, atau mendengar anak yang merengek. Belum lagi mendengarkan musik yang berdentum-dentum memekakkan telinga, mendengar staf penjual yang sibuk bercanda sendiri dengan staf toko sebelah (karena tokonya sepi pengunjung), atau merasakan pendingin udara yang terlalu dingin. Di toko online, hal ini jelas tak Anda temui.

sumber: kompas.com

KINI MEMBUAT BANNER SEMUDAH 123 !

Masih teringat saat kursus pembuatan Web Design, untuk membuat banner harus menggunakan beberapa program, seperti DreamWeaver dan FireWork. Kini untuk mempermudah pembuatan Banner dengan beragam bentuk dan ukuran, http://mybannermaker.com memberikannya secara GRATIS !

Cukup melakukannya dengan beberapa langkah, ya semudah 123 …

bse diknas

bse diknas

Terdapat berbagai ukuran banner dari jenis leaderboard, skyscraper, sampai ukuran monster. Namun untuk membuat ukuran versi sendiri anda perlu menjadi membership $25/tahun. Yang mau coba, silakan aja yang gratis, seperti contoh di sisi kanan Blog ini (DVD BSE DIKNAS).

Untuk memperindah banner anda, silakan padukan warna, ukuran dan efek sesuai kreativitas anda. Silakan ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pilih Ukuran Banner.
  2. Atur Warna Background.
  3. Ketik Teks, jangan luap atur font, warna, dan posisi bisa anda atur sendiri.
  4. Atur Border (garis luar), ketebalan dan warna bisa anda atur sendir.
  5. Tambahkan Efek, ada kelap-kelip, kedap-kedip, dan lain-lainnya.
  6. Save, Simpan Codenya.

Untuk pamungkas, setelah anda save codenya, anda bisa edit kodenya. Silakan ganti kode berwarna merah dengan URL anda.

Contoh:

<a href=”http://www.mybannermaker.com” target=”_blank”><img src=”http://img196.imageshack.us/img196/6170/mybannerglittercddbdae4.gif” alt=’Create your own banner at mybannermaker.com!’ border=0 /></a><br>

Sehingga contohnya menjadi seperti berikut.

<a href=”http://kekmana.wordpress.com/bse-diknas/” target=”_blank”><img src=”http://img196.imageshack.us/img196/6170/mybannerglittercddbdae4.gif” alt=’Create your own banner at mybannermaker.com!’ border=0 /></a><br>

Sekarang, tinggal anda memasukkan kode tersebut ke blog atau situs web anda. Mau?

Memanfaatkan SMS Untuk Pembelajaran

Jika dilihat perkembangan sehari-hari, ponsel terus berkembang baik dari segi bentuk,

teknologi, fitur danlainnya. Namun yang pasti, pemanfaatan ponsel dalam kehidupan sehari-hari tidak jauh dari SMS dantelepon yang merupakan fungsi asalnya.

Ponsel bukan merupakan barang mewah seperti di zaman saat pertama keluarnya (1990an), namun sudah seperti kacang goreng, sehingga anak sekolahan tingkat SD sudah banyak yang menggunakannya. Namun yang disayangkan, dengan semakin banyaknya siswa pengguna ponsel tetapi belum termanfaatkan untuk pembelajaran.

Dengan adanya perkembangan ponsel saat ini, ditambah dengan persaingan harga oleh beberapa operator, sebenarnya ponsel dapat digunakan untuk media pembelajaran. Hasil penelitian di Yogyakarta, siswa lebih senang membaca SMS di ponsel ketimbang membaca buku pelajaran. Dari sini dapat diambil suatu pelajaran, jika konten suatu SMS dimodifikasi, dengan isi berupa pelajaran, maka secara tidak langsung siswa akan membaca pelajarannya.

Saat ini operator seluler berlomba memberikan fasilitas SMS murah, mulai dari harga per-karakter sampai biaya SMS perbulan cuma Rp. 5000,- sesama operator. Jika fasilitas ini dapat digunakan, sebuah sekolah dapat mengirimkan SMS secara gratis kepada siswa-siswanya. Misalkan jumlah siswa 500 orang, maka dapat dikirimkan SMS berupa konten pendidikan kepada semua siswa (khususnya yang memiliki ponsel dan kartu sejenis). Dari pengalaman/keyakinan penulis, terdapat beberapa konten (isi) SMS yang dapat dikirimkan lewat SMS, diantaranya:

1) Kata-kata mutiara atau kalimat motivasi

Jika suatu sekolah mengirimkan 1 SMS di tiap pagi (katakanlah jam 05.30 WIB), maka SMS ini akan berfungsi sebagai ALARM kepada siswa (akibat/jika berbunyi). Selanjutnya, dengan membaca SMS yang mungkin berisi kata mutiara “SELAMAT PAGI, TIADA KATA SEINDAH DOA” atau “ASSALAMU ALAIKUM, TIDAK SATUPUN MAKHLUK DICIPTAKAN SIA-SIA, KAMU HARUS BERBUAT BAIK HARI INI”, dan sebagainya dipastikan motivasi siswa akan bertambah.

2) Kosa kata (vocabulary)

Bahasa asing (Inggris) merupakan salah satu momok bagi sebagian besar siswa. Jika sekolah mengirimkan 1 SMS disiang hari (katakanlah jam 14.00 WIB), berisi kosa kata bahasa Inggris, maka 1 SMS (yang terdiri l.k. 160 kata) dapat dibuat 3-4 kosa kata. Misal isi 1 SM: archipellago = kepulauan; island = pulau, gulf = teluk. Tentunya isi SMS dapat disesuaikan dengan Pokok Bahasan Bahasa Inggris kelas I, II dan III. Dapat dibayangkan jika seorang siswa membaca 3 kosa kata perhari, maka sedikitnya ada 90 kosa kata sebulan. Dan tidak salah jika sekkolah (guru) mengirimkan 10 kosa kata perharinya.

3) Nasehat, Kata Hikmah, Ayat, Hadits

Mungkin, sejalan untuk meningkatkan akhlak (pendidikan nilai) mengirimkan kata-kata nasehat, ayat atuapun hadits sangat membantu mengontrol siswa. Meskipun tidak 100% menjamin, membaca suatu yang baik sedikitnya akan memberikan bekas kepada siswa, bahkan komponen sekolah.

Selain memberikan kata nasehat, SMS dapat pula berisi pelajaran yang tidak berbau matematis, semisal Biologi, Bahasa Indonesia dan lainnya.

4) Pengumuman dan Informasi

Selain konten di atas, SMS dapat pula digunakan untuk mengumumkan Hasil Ujian Siswa, Penerimaaan Siswa Baru, Informasi Alamat instansi dan individu. Jika SMS ini dipadukan dengan teknologi komputer, maka komunikasi tidak lagi searah, namun menjadi interaktif.

5) Kemungkinan Ujian Online via SMS

Tingkat lanjut SMS ini bisa digunakan untuk ujian online (kasus tertentu), hal ini tentunya mengaitkan database komputer dan jaringannya. Jika komputer digunakan untuk pengriman SMS massal (seperti Server Dealer Pulsa online) dan penggunaan keyword-keyword tertentu untuk SMS interaktif, maka pemanfaatan SMS untuk pembelajaran semakin efektif dan efisien. Cukup menempatkan 2-3 pegawai yang mahir untuk operator dan adminnya.

Terdapat kemungkinan lain penggunaan SMS untuk pembelajaran, sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi itu sendiri, namun yang paling penting adalah bagaimana melihat peluang yang ada untuk kepentingan pembelajaran.

Peluang dan Tantangan

Tidak semua siswa memiliki ponsel, namun dari kondisi yang ada di lapangan, siswa tingkat SD saja telah memiliki ponsel. Jika melihat aktivitas mereka, penggunaan ponsel masih seputar chatting yang tidak jalas ujung pangkalnya. Jika sekolah melihat peluang ini, terdapat banyak inspirasi agar siswa semakain “belajar”.

Suatu sekolah yang memiliki l.k. 1000 siswa jika 65% nya (sekitar 650 siswa) bisa membuat SMS pendukung pembelajaran ini, maka secara tidak langsung membantu operator selular, jika operator bisa memberikan keringanan kepada para siswa dalam memliki ponsel dan kartu perdananya, maka kerjasama “mutualisme” anatara pendidikan (sekolah) dan operator seluler akan terwujud. Bagaimana jika seandainya mayoritas sekolah di Indonesia menerapkan SMS pembelajaran ini? Mungkin kita sudah tahu jawabannya.

Penutup

Tidak semua pelajaran dapat diungkapkan lewat SMS, namun adanya peluang untuk SMS “sangat murah” dari suatu operator, dapat dimanfaatkan untuk pembelaran lewat SMS. Tidak hanya materi ajar saja, kegiatan konsultasi dan bimbingan dapat pula menggunakan SMS. Adanya keberatan guru/individu/siswa menggunakan SMS untuk diskusi, pada dasarnya diberatkan pada pulsa SMS yang mahal. Namun dengan peluang yang ada, hambatan SMS mahal ini sudah dapat diatasi. SMS sangat murah untuk semua operator belum tersedia saat ini, tapi setidaknya telah membantu komunikasi murah (seperti email) lewat SMS meskipun kontennya tidak bisa sepanjang email.