• Struktur Halaman

  • Yang Mampir

    • 529.451 pengunjung
  • Tulisan Dalam Blog Ini…

DVD BSE GRATIS 100%

Alhamdulillah … kemarin salah satu teman SMU memberikan donasi yang cukup lumayan untuk penyebaran DVD BSE DIKNAS v.8118. Gak diduga, donasinya bisa untuk 10 Set DVD BSE… Jika sebelumnya kami membutuhkan ongkos kirim, untuk kali ini betul-betul gratis (Free).

Bagi rekan-rekan yang belum memiliki dan membutuhkan DVD BSE DIKNAS ini, mohon kirimkan alamat SEKOLAH lengkap. DVD akan kami kirimkan via Kiriman Pos/TIKI dan 100% Gratis ! ke vaandhaa@gmail.com atau isi komentar di bawah, bisa juga SMS ke 08997821124.

bsetop_tengah3Jumlah DVD saat ini terbatas untuk 10 sekolah, harap maklum, jumlah donasi terbatas. Anda juga bisa memberikan donasi untuk penyebarannya, mau?

Salam Pendidikan

JEMBATAN WIEN SEBAGAI FREKUENSI METER

………………

Jembatan Wien terdiri dari 2 pembagi tegangan, yaitu: Rangkaian Wien (R1, C1, R2, C2) dan sebuah rangkaian resistor murni R3 dan R4. Dalam penggunaan normal kesetimbangan jembatan DV’ = Vo – Vo’ = DV’ = 0, yaitu bila Vo = Vo’ se-fase dan se-magnetudo. Kedua kondisi tersebut harus dipenuhi secara serentak dengan menyetimbangkan jembatan AC.

Untuk mendapatkan kondisi setimbang, pertama tegangan keluaran Vo’ dari pembagi potensial bersifat resistif selalu sefasa dengan tegangan masukan Vi’. Kondisi sefasa ini dicapai jika w = wo’ (fasa setimbang). Nilai wo dinyatakan dengan oleh persamaan.

Dalam sebuah jembatan praktis, kapasitor Cl dan C3 adalah kapasitor tetap dan resistor R1 dan R2 adalah resistor variabel yang dikontrol oleh sebuah poros bersama. Dengan menetapkan R3 = 2R4, maka jembatan dapat digunakan sebagai alat pengukur frekuensi yang disetimbangkan oleh suatu pengontrol tunggal. Pengontrol ini dapat dikalibrasi langsung dalam frekuensi.

Sinyal masukan (Vi) dari sumber (function generator) yang dipilih (sinyal sinusoidal) dengan frekuensi (f) tertentu dilewatkan pada jembatan dan arus akan terbagi pada masing-masing lengan. Dengan memilih nilai-nilai resistor dan kapasitor tertentu sehingga R1 = R2 = R dan C1 = C2 = C sehingga diperoleh frekuensi sebesar.

…………..

Download File Lengkap (Pdf)

JEMBATAN WIEN SEBAGAI FREKUENSI METER

Jembatan Wien dapat dijadikan frekuensi meter, caranya dengan menggandeng pembagi tegangan pada rangkaian Wien. Seperti gambar berikut:

Untuk mendapatkan kondisi setimbang, pertama tegangan keluaran Vo’ dari pembagi potensial bersifat resistif selalu sefasa dengan tegangan masukan Vi’. Kondisi sefasa ini dicapai jika w = w’ (fasa setimbang).

Jika jembatan setimbang, terdapat kemungkinan untuk menyetimbangkan jembatan dengan variasi frekuensi. Jembatan ini mirip Jembatan Wheatstone dalam pengukuran tahanan. Jembatan Wien ini merupakan jembatan AC yang salah satu cabangnya berisi resistor dan kapasitor yang dihubungkan secara seri dan cabangnya yang lain berisi resistor.

Dalam sebuah jembatan praktis, kapasitor Cl dan C3 adalah kapasitor tetap dan resistor R1 dan R2 adalah resistor variabel yang dikontrol oleh sebuah poros bersama. Dengan menetapkan R3 = 2R4, maka jembatan dapat digunakan sebagai alat pengukur frekuensi yang disetimbangkan oleh suatu pengontrol tunggal. Pengontrol ini dapat dikalibrasi langsung dalam frekuensi (Smith : 1990).

Sinyal masukan (Vi) dari sumber (function generator) yang dipilih (sinyal sinusoidal) dengan frekuensi (f) tertentu dilewatkan pada jembatan dan arus akan terbagi pada masing-masing lengan. Dengan memilih nilai-nilai resistor dan kapasitor tertentu sehingga R1 = R2 = R dan C1 = C2 = C sehingga diperoleh frekuensi sebesar  f = 1/(2*pi()*R*C).

Pada pengukuran ini diharapkan jembatan akan setimbang, yaitu: penunjukan detektor yang ditempatkan pada output jembatan adalah nol (sekecil mungkin). Ini terjadi karena selisih tegangan impedansi lengan II dan IV adalah nol (DV = V – V’ = 0). Penyetimbangan jembatan dilakukan dengan mengubah harga kedua resistor variabel yang dibuat seporos (R1 = R2), dalam hal ini digunakan Resistor Box. Kemudian hasil yang diperoleh dikalibrasi langsung pada persamaan sehingga diperoleh frekuensi sinyal masukan.